Posting Baru :
Home » » ABORSI

ABORSI

Ditulis Oleh Unknown on Monday, 12 November 2012 | 00:38



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Perilaku remaja sekarang sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus seperti aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS (Suarta, 2007). Dari berbagai survey di Indonesia mendukung penemuan bahwa akar masalah dibalik alasan melakukan aborsi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan remaja dalam masalah pengaturan kesehatan reproduksi dan seksual (Wilopo, 2005).
            Indonesia merupakan salah satu Negara yang melarang praktek aborsi. Hal ini ditegaskan dalam UU Kesehatan No 36 tahun 2009 pada pasal 75, pasal 76 dan pasal 77. Bahkan KUHP dengan tegas melarang tindakan aborsi atau apapun alasannya kecuali untuk menyelamatkan nyawa si ibu sebagaimana diatur dalam pasal 346, pasal 347, pasal 348, pasal 349 (Maria,2006).
Ketika seorang perempuan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Diantara jalan keluar yang ditempuh adalah melakukan upaya aborsi, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Banyak diantaranya yang memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya dengan mencari pertolongan yang tidak aman sehingga mereka mengalami komplikasi serius atau kematian karena ditangani oleh orang yang tidak berkompeten atau dengan peralatan yang tidak memenuhi standar (Hanifah, 2007).

Menurut Wilopo (2005), dampak negatif aborsi pada status kesehatan perempuan, baik dari aspek fisik atau psikososial kontroversial, terutama yang terjadi pada usia remaja. Selain dampak negatif kesehatan tersebut,dampak lain secara sosial, ekonomi, dan kultural merupakan masalah penting. Aborsi pada usia remaja merupakan indikasi bahwa remaja memilki kehidupan reproduksi yang tidak sehat serta belum siap dalam memasuki kehidupan berkeluarga. Padahal agar terbentuk keluarga yang berkualitas diperlukan kesiapan dalam pengetahuan dan kesesuaian sikap dalam mengatur kehidupan reproduksinya, sehingga pembentukan keluarga adalah proses yang direncanakan dan tidak dilakukan secara dini serta tanpa rencana atau keluarga prematur. Aborsi tidak aman dapat mengakibatkan terjadinya infeksi radang panggul, dan berakibat kemandulan dikemudian hari. Resiko ini lebih berat apabila perempuan juga mengidap penyakit menular sexual. Kemandulan karena gangguan saluran reproduksi ini akan menentukan kehidupan keluarga dengan infertilitas memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami perceraian dan kekerasan dalan rumah tangga, sehingga ada hubungan yang tidak langsung antara aborsi, infertilitas dan kualitas keluarga.
Aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis.akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah Kontroversial dimasyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, dilain pihak aborsi terjadi dimasyarakat, ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi dimasyarakat, selain dengan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan (Hanifah,2007).
Skripsi Lengkap anda bisa download disini
Bagikan tulisan ini :

0 komentar:

RAHASIA MASA DEPAN

G +

FANS PAGE

 
Support : AdSense | ASKRI | MMI
Powered by Blogger
Copyright © 2015. Muda Mudi Indonesia - All Rights Reserved
IDYOUNG
Template By Creating Website Design by Asa Gea